- Details
- Written by: Desmond Wira
- Category: Motivasi
Sukses sebenarnya hanyalah puncak dari sebuah gunung es. Kebanyakan orang hanya akan melihat permukaan tapi tidak tahu apa yang ada di bawahnya. Kita tentu tahu bagaimana struktur gunung es yang mengapung di laut. Hanya sebagian kecil gunung es yang terlihat di atas air, sedangkan sebagian besar gunung es tersembunyi di bawah air. Kita melihat orang-orang sukses karena prestasinya dan apa yang dimilikinya (bagian yang terlihat dari gunung es), sedangkan upaya yang diperlukan untuk mencapai hasil seperti itu tetap tersembunyi, tanpa disadari (seperti bagian gunung es yang tak terlihat di bawah air).
- Details
- Written by: Desmond Wira
- Category: Motivasi
Saya banyak sekali menemui orang yang begitu bersemangat ingin belajar investasi saham. Bahkan ada yang sampai ikut seminar, membeli buku, dan setiap hari bertanya berbagai hal tentang investasi. Namun setelah mencoba berinvestasi, ia tiba-tiba menghilang. Selidik punya selidik ternyata ia berhenti berinvestasi. Katanya ia rugi dan tidak mau investasi lagi. Ia merasa gagal dan trauma. Banyak orang menganggap kegagalan adalah tanda tidak bisa menjadi sukses. Karena itu banyak orang alergi pada kegagalan. Tapi sebenarnya kita bisa memandang kegagalan dalam perspektif yang lain. Kita bisa menggunakan kegagalan tersebut untuk mencapai kesuksesan. Bagaimana caranya? Simak tulisan selengkapnya.
- Details
- Written by: Desmond Wira
- Category: Motivasi
Semua ketrampilan butuh proses untuk bisa dikuasai. Umumnya seseorang melalui proses bertahap dan lama untuk menguasai suatu keahlian. Apapun keahlian yang Anda harapkan untuk dikuasai, diperlukan pembelajaran dan latihan keras. Jika melihat seseorang yang sukses, sebenarnya Anda hanya sedang melihat hasil dari proses bertahun-tahun belajar dan berlatih, kerja keras, disertai berbagai kegagalan yang bersembunyi di balik layar keberhasilan mereka. Apakah itu belajar bermain gitar, piano, sepak bola, berbisnis, investasi atau trading, ada lima tahap perjalanan untuk menguasai keterampilan, dengan tahap terakhir menjadi "Master".
- Details
- Written by: Desmond Wira
- Category: Motivasi
Profesi sebagai trader, apalagi trader full time, berbeda jauh dengan profesi atau pekerjaan lainnya. Berbeda dalam arti memiliki ketidakpastian yang cukup tinggi. Bandingkan misalnya dengan karyawan. Pekerjaan sebagai karyawan memiliki "kepastian" yang tinggi. Tiap bulan mendapat gaji yang pasti jumlahnya. Walaupun ada kemungkinan di PHK tapi sangat jarang terjadi, kecuali kalau keadaan ekonomi memburuk atau kinerja benar-benar mengecewakan. Tetapi trader full time setiap hari selalu berkawan karib dengan ketidakpastian.