Banyak orang menganggap enteng uang kecil atau uang receh. Anda mungkin tidak ingat berapa banyak sudah mengeluarkan uang receh hari ini. Biasanya uang receh digunakan untuk membeli rokok, permen, snack, kerupuk, kopi, parkir, dan lain-lain. Di artikel ini Anda akan belajar bahwa berinvestasi saham bisa dilakukan dengan uang receh.

Berinvestasi saham dengan uang receh

Bagaimana kita bisa berinvestasi saham dengan uang receh dan bahkan menjadi kaya dengan uang receh?

1. Miliki Mindset Setiap Uang Walaupun Receh Adalah Berharga

Langkah pertama adalah menghargai setiap rupiah yang kita miliki. Setiap rupiah berharga. Rahasianya adalah jangan memandang uang seribu itu adalah uang receh. Uang seribu, sepuluh ribu, seratus ribu, tetaplah uang. Sepuluh ribu kurang seribu tetap saja 9 ribu. Anda harus memandang uang seribu sebagai benih yang akan menghasilkan pohon uang untuk Anda. Jika Anda membuang benihnya, bagaimana Anda memiliki pohon uang?

Uang kecil memang terlihat sepele. Kalau hilang pun jarang ada yang mencari. Cuma receh kok. Tetapi, setelah membaca artikel ini sampai selesai, kemungkinan Anda akan memandang uang receh ini dengan berbeda.

 

2. Kumpulkan uang receh dari berbagai sumber

Uang receh ini bisa disisihkan dari pengeluaran sehari-hari. Banyak pengeluaran sehari-hari yang bisa kita sisihkan. Misalnya kita sebulan bisa 4 kali ke kedai kopi, menyeruput kopi menghabiskan 4 x 50 ribu = Rp 200 ribu sebulan. Atau Rp 2,4 juta per tahun. Misalnya kita kurangi saja menjadi mampir ke kedai kopi 2 kali sebulan, maka kita bisa menghemat 2 x 50 ribu = Rp 100 ribu setiap bulannya. Atau 1,2 juta per tahun

Atau misalnya Anda merokok? Berhentilah merokok. Selain problem kesehatan - misalnya radang paru-paru, TBC, bahkan impotensi - berhenti merokok memiliki manfaat untuk keuangan Anda. Jika Anda merokok 1 pak sehari – anggap saja 10.000 rupiah per pak – berarti Anda membakar 30 x 10 ribu = Rp 300 ribu sebulan. Atau Rp 3,6 juta per tahunnya. Kalau Anda tetap merokok selama 10 tahun berarti Anda membakar 36 juta.

 

3. Tabung uang receh sampai jumlah tertentu

Pastikan Anda menyimpan uang ini sampai jumlah tertentu. Bisa disimpan di celengan atau ditabung di bank.

 

4. Investasikan uang receh tersebut di pasar saham

Kemudian gunakan uang receh tersebut untuk menambah modal investasi di pasar saham.

Misalkan Anda berhenti merokok, dan uang rokok ini Anda sisihkan untuk diinvestasikan secara rutin di pasar saham. Dengan return 15% per tahun maka uang Anda bisa berkembang menjadi:

Tahun Tiap thn + 3,6 juta Hasil Investasi (juta)
1 3.60 4.14
2 7.74 8.90
3 12.50 14.38
4 17.98 20.67
5 24.27 27.91
6 31.51 36.24
7 39.84 45.82
8 49.42 56.83
9 60.43 69.49
10 73.09 84.06
11 87.66 100.81
12 104.41 120.07
13 123.67 142.22
14 145.82 167.69
15 171.29 196.98
16 200.58 230.67
17 234.27 269.41
18 273.01 313.96
19 317.56 365.20
20 368.80 424.12
21 427.72 491.87
22 495.47 569.79
23 573.39 659.40
24 663.00 762.45
25 766.05 880.96
26 884.56 1,017.25
27 1,020.85 1,173.97
28 1,177.57 1,354.21
29 1,357.81 1,561.48
30 1,565.08 1,799.84

 

Sepertinya memang uang 300 ribu sebulan tersebut tidak ada artinya. Tetapi investasi dengan uang kecil, kalau dilakukan secara kontinu maka hasilnya akan cukup besar. Dalam waktu 30 tahun uang Anda akan menjadi Rp 1.799.840.000. Lumayan kan. Hanya dari tidak merokok, atau menghemat uang receh sepuluh ribu rupiah setiap hari. Selain tidak kehilangan uang 36 juta krn dibakar oleh api rokok, Anda mendapatkan hasil investasi Rp 1,799 miliar. Selain itu Anda juga menghemat biaya kesehatan jika tidak merokok.

Tidak masalah jika Anda hanya punya dana sedikit untuk investasi saham. Yang penting disiplin dan kontinu.

Sekarang Anda percaya bisa berinvestasi dengan uang receh?

Semoga artikel ini bermanfaat

>> Jangan Lewatkan

Buka rekening forex

Dapatkan GRATIS sinyal jual beli forex selama setahun, bila membuka rekening forex lewat JurusCUAN dan setor dana minimal Rp 5 juta
Info selengkapnya di sini