Banyak dari orang yang sukses dulu pernah gagal. Bahkan ada yang sampai bangkrut, jatuh bangun sebelum sukses. Kegagalan tersebut tidak membuat mereka putus asa. Dari kegagalan yang menyakitkan tersebut justru mereka mendapatkan pelajaran yang paling berharga.
Ketika kita bahagia, kita tidak banyak berpikir, sangat sedikit analisis terjadi, jadi kita belajar sangat sedikit dari kebahagiaan.
Sebaliknya, rasa sakit bukanlah perasaan yang menyenangkan, oleh karena itu kita ingin menghindarinya. Kita belajar dan mengingat apa yang tidak boleh dilakukan, sehingga kita tidak akan berakhir pada situasi yang sama dengan rasa sakit yang sama.
Sebagai contoh: ketika seorang anak menyentuh setrika panas dan membakar jarinya, peristiwa menyakitkan ini mengajarkannya untuk tidak pernah menyentuh bagian panas dari setrika lagi.
Jika tidak ada rasa sakit dan Anda puas dengan semua yang dimiliki, apakah itu akan memaksa Anda untuk keluar dari zona nyaman dan melakukan sesuatu yang berbeda? Tidak, saya yakin Anda tidak akan melakukannya.
Tetapi rasa sakit, entah suka atau tidak, akan memaksa Anda melakukan sesuatu, untuk keluar dari zona nyaman
Ketika sesuatu yang traumatis terjadi, kita berusaha menghindarinya, jadi kita akan menganalisis dan menjadikannya pelajaran.
Mengalami kerugian besar, margin call, atau bangkrut adalah pengalaman menyakitkan bagi seorang trader. Tapi pengalaman menyakitkan tersebut dapat menjadi pemicu bagi seseorang untuk menjadi trader yang lebih baik lagi. Tentunya seorang trader yang waras tidak akan mau mengalami kerugian besar, margin call, atau bangkrut lagi
Trader yang mau belajar dari kegagalannya berpeluang untuk menjadi trader sukses. Mengapa? Karena ia akan menjadi lebih bijaksana. Wisdom is nothing more than healed pain.
Jika saat ini Anda mengalami kerugian besar, margin call, atau bangkrut, terimalah sebagai pelajaran terbaik untuk menjadi trader sukses. Jangalah alergi pada kegagalan. Belajarlah memaafkan diri sendiri. Belajarlah dari kegagalan tersebut.
Semoga tulisan ini menginspirasi