Ada berbagai strategi yang digunakan oleh investor untuk berinvestasi saham. Mulai dari yang paling ilmiah, sampai yang supranatural pun ada. Tapi jika dilihat berdasar Analisis Fundamental, maka ada tiga kategori strategi utama dalam berinvestasi saham yang bisa dipilih, yaitu Income Investing, Growth Investing, dan yang terakhir adalah Value Investing. Penjelasan tentang masing-masing strategi bisa dibaca lebih lanjut.

3 Strategi Utama Investasi Saham

Income Investing

Income investing adalah strategi investasi yang fokus pada pencarian “income stock”, yaitu saham dari perusahaan yang secara rutin membagikan pembagian keuntungan berupa dividen. Strategi ini merupakan strategi yang bertujuan untuk mendapatkan pendapatan rutin dari saham, sekaligus berusaha meminimalkan risiko dari investasi saham. Kalau diumpamakan dengan sepak bola, pada prinsipnya strategi ini seperti mencari pemain top yang sudah berpengalaman, sudah sering memasukkan gol, tapi sayangnya sudah agak STW (setengah tuwa).

 

Growth Investing

Growth Investing adalah strategi investasi yang berfokus pada pencarian “growth stock”, yaitu saham yang dipercaya memiliki potensi keuntungan dan pertumbuhan pendapatan yang tinggi di masa depan. Strategi ini fokus untuk membeli saham yang berpotensi bertumbuh, sehingga kadang tidak terlalu mempedulikan valuasi. Saham yang harganya sudah tinggi pun bisa dibeli kalau masih memberikan sinyal pertumbuhan pendapatan di masa depan. Strategi ini diyakini memiliki risiko yang kecil, karena emiten saham sudah menghasilkan profit dan sudah bertumbuh. Kalau dianalogikan dengan sepak bola, strategi ini seperti mencari pemain muda yang belum banyak memiliki pengalaman tanding, tapi menunjukkan tanda-tanda berpotensi menjadi pemain bintang.

 

Value Investing

Sedangkan Value Investing adalah strategi investasi yang berfokus pada pencarian “value stock”. Basis strategi ini adalah valuasi saham. Investor hanya membeli suatu saham kalau saham tersebut berada jauh di bawah harga wajarnya (undervalued) atau dianggap murah. Kalau diibaratkan sepak bola, strategi ini seperti pencari bakat yang mencari sampai ke pelosok untuk mencari pemain baru yang belum terampil, bisa digaji murah,  tapi memiliki bakat alam luar biasa. Diharapkan bakat alam itu bisa menjelma menjadi bintang. Sepertinya strategi ini kecil risikonya karena mencari saham yang valuasinya murah, sehingga membeli di harga bawah. Tetapi umumnya saham blue chip valuasinya sudah tidak murah karena diburu banyak investor, tinggal saham-saham kurang diminati macam saham lapis kedua atau ketiga. Hal ini meningkatkan risiko karena saham lapis kedua atau ketiga tersebut kadang sulit diprediksi kinerjanya di masa depan. Strategi ini juga bisa diterapkan pada saham blue chip, khususnya saat pasar saham mengalami crash. Pada saat itu valuasi saham termasuk blue chip menjadi lebih murah.

Tabel di bawah ini menunjukkan perbedaan masing-masing strategi tersebut:

3 Strategi Utama Investasi Saham : Income Investing, Growth Investing dan Value Investing

Bagaimana detil dan penggunaan masing-masing strategi tersebut? Anda bisa membacanya di buku Analisis Fundamental Saham. Disana dijelaskan secara terperinci, jelas, sederhana dan mudah dipahami, disertai contoh studi kasusnya.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat Anda menjadi investor saham yang lebih berhasil

>> Jangan Lewatkan

Member Rekomendasi saham JurusCUAN saldo naik 170%

Segera bergabung ke Rekomendasi Forex JurusCUAN
Sudah dibuktikan oleh member-member lain bisa memberikan profit