Banyak orang awam mengira bahwa hanya orang tertentu saja yang bisa sukses berinvestasi saham. Kebanyakan orang menganggap bahwa setidaknya seseorang harus memiliki dua syarat untuk bisa sukses berinvestasi saham. Yang pertama harus pintar. Saya sudah membantah hal ini dalam tulisan saya "IQ Tinggi Tidak Menjamin Sukses Berinvestasi Saham". Yang kedua harus kaya. Masyarakat menganggap seseorang harus memiliki banyak modal untuk bisa berhasil dalam investasi saham. Hal ini juga salah. Sama sekali tidak benar. Orang biasa dengan penghasilan pas-pasan juga bisa sukses berinvestasi saham dan menghasilkan kekayaan yang cukup besar dan bahkan jauh lebih besar dari pegawai kantoran. Pemulung, office boy, satpam dan sopir taksi pun bisa sukses berinvestasi saham. Tidak percaya? Baca artikel ini selengkapnya.

Orang Biasa Juga Bisa Sukses Berinvestasi Saham

 

Investor Saham Bukan Cuma Warren Buffett atau Lo Kheng Hong

Kebanyakan orang lain mungkin akan menceritakan kesuksesan berinvestasi di pasar modal dengan merujuk pada Warren Buffett atau Lo Kheng Hong.

Banyak guru saham yang getol sekali menggunakan Warren Buffett sebagai contoh teladan sukses investasi saham. Tapi sebenarnya Warren Buffett bukan "orang biasa". Kalau kita membaca kisah Warren Buffett dengan seksama, maka kita akan lihat bahwa ia adalah anak dari anggota dewan, dan sejak kecil ia sudah mengenal saham karena keluarganya memiliki usaha broker saham. Kemudian sebelum bekerja, pada usia 20 tahun ia sudah memiliki tabungan senilai $9800 (senilai $96.000 pada tahun 2014). Jumlah yang cukup besar untuk ukuran saat itu. Karena itu saya sebut Warren Buffett bukan "orang biasa" yang sukses dalam investasi saham.

Lo Kheng Hong, yang sering disebut sebagai Warren Buffett-nya Indonesia, juga sering menjadi contoh sukses investasi saham. Yang tidak banyak orang tahu, sebelum memutuskan menjadi investor saham full time, pak Lo bekerja sebagai kepala cabang sebuah bank. Jadi boleh dibilang Lo Kheng Hong juga bukan "orang biasa" yang sukses dalam investasi saham.

Kalaupun misalnya Warren Buffett dan Lo Kheng Hong tidak terjun ke investasi saham, menurut saya keduanya juga tetap menjadi orang berkecukupan.

Nah, sebaliknya saya lebih suka memberikan contoh sukses investasi saham dari orang-orang biasa. Boleh dibilang mereka benar-benar mulai dari nol dan akhirnya berhasil. From zero to hero. Mari kita berkenalan dengan Curt Degerman, Ronald Read, Suherman dan Aab Abdullah.

 

Curt Degerman, Pemulung Yang Sukses Berinvestasi Saham

Curt Degerman boleh dibilang investor saham yang cukup sukses. Dari pasar saham, ia berhasil mengumpulkan uang hingga 1,4 juta USD atau setara Rp 12,6 miliar rupiah. Anda mungkin berkata: Cuma segitu? Memang sangat tidak spektakuler seperti kekayaan Warren Buffett yang juga didapat dari pasar saham yaitu senilai 62 miliar USD atau Rp 558 triliun (data tahun 2008). Di tahun tersebut ia menjadi orang terkaya di dunia. Tetapi lihat dulu latar belakang Curt Degerman. Ia bukan siapa-siapa. Apa pekerjaannya? Pemulung. Ya, Anda tidak salah dengar. Lebih tepatnya pemulung kaleng dan barang bekas.

Ketika ia meninggal pada 2008 pada usia 60, karena serangan jantung, kebanyakan orang berpikir Curt hanya meninggalkan sedikit kekayaan. Menurut stasiun berita, ketika tiba saatnya untuk memilah-milah kekayaan Curt itu, ditemukan bahwa ia telah mengumpulkan portofolio saham yang nilainya cukup besar. Curt juga diketahui memiliki 124 batang emas. Ditambah dengan rumah yang ditinggali, jumlah kekayaan pemulung ini mencapai 1,4 juta dolar. Ia meninggalkan semua kekayaannya itu pada sepupu yang cukup baik untuk mengunjunginya sesekali di tahun-tahun terakhir sebelum kematiannya. Sayangnya, setelah Curt meninggal karena serangan jantung dan kekayaan rahasianya terungkap, keluarga besarnya memperebutkan kekayaan itu. Meskipun ia meninggalkan seluruh hartanya untuk sang sepupu, pamannya membawa masalah itu ke pengadilan dan menyatakan uang itu haknya. Akhirnya kasus tersebut diselesaikan di luar jalur pengadilan.

Curt Degerman, pemulung yang sukses berinvestasi saham

Kisah Curt Degerman bisa dibaca di sini

 

Ronald Read, Office Boy Sekaligus Investor Saham Sukses

Kalau Curt Degerman adalah seorang pemulung, sekarang mari kita temui Ronald Read. Apa pekerjaannya? Seorang office boy alias janitor (pembersih). Walaupun hanya seorang janitor, tapi Ronald Read memiliki kekayaan sejumlah $8 juta (senilai Rp 100 miliar). Sehari-hari ia bekerja sebagai petugas kebersihan dan pegawai di stasiun pengisian bahan bakar. Kekayaannya baru terungkap pada Juni 2014 ketika ia meninggal pada usia 92.

Read pernah menjadi tentara dalam Perang Dunia II. Setelah itu, ia kembali ke Brattleboro, Vermont dan bekerja di SPBU selama 25 tahun sebelum menikah dengan wanita yang dikenalnya di sana. Lalu, ia menjadi petugas kebersihan selama 17 tahun di pusat perbelanjaan JC Penney. Di sela-sela pekerjaannya sebagai petugas kebersihan, Read juga merupakan seoarang investor saham andal. Ia kerap terlihat membaca Wall Street Journal.

Read memiliki perilaku hidup yang hemat. Ia mengendarai mobil bekas dan selalu memarkir sangat jauh, jadi tidak perlu membayar parkir meter.

Di akhir hayatnya, Read mewariskan US$ 6 juta untuk perpustakaan dan rumah sakit lokal. Tepatnya, US$ 4,8 juta untuk RS Brattleboro dan US$ 1,2 juta untuk perpustakaan Brooks Memorial.

Ronald Read, office boy yang sukses berinvestasi saham

Kisah Ronald Read bisa dibaca di sini

 

Suherman, Satpam Yang Berhasil Dalam Investasi Saham

Suherman adalah sosok satpam yang berhasil memiliki cerita manis dalam investasi saham. Dia meraup untung dari sejumlah saham andalannya, rata-rata, memperoleh gain sekitar 50 persen hingga 60 persen. Ia mengaku tidak ribet menggunakan Analisa Teknikal atau Analisis Fundamental lainnya. Dia membenamkan investasinya dengan pengetahuan umum yang diperolehnya setiap hari melalui surat kabar.

Suherman mulai mengenal saham pada 2008. Perkenalan itu tak lepas dari lingkungan kerjanya, di salah satu sekuritas. Awalnya, dia hanya coba-coba. Namun, akhirnya ia memberanikan diri masuk ke dunia saham pada 2010. Ia mulai dengan modal awal Rp 8 juta.

Suherman membagi modalnya menjadi dua porsi. Sebesar 80 persen digunakan untuk investasi saham, sisa 20 persen dia gunakan untuk trading saham jangka pendek. Untuk trading ia menggunakan strategi alokasi. Jika sudah untung antara 10 persen hingga 15 persen, ia mengalihkannya ke saham lain yang lebih murah.

Pada awal 2017 portofolio Suherman berkembang menjadi sekitar Rp 90 juta. Setahun kemudian nilai portofolionya sudah menjadi sekitar Rp 140 juta. Ia menggunakan sebagian profit yang diperoleh untuk membiayai kuliah adiknya serta untuk membantu keluarga.

Suherman, satpam yang  sukses berinvestasi saham

Kisah Suherman bisa dibaca di sini

 

Aab Abdullah, Sopir Taksi Bermodal 3 Juta Untung 180 Juta Dari Investasi Saham

Aab Abdullah adalah seorang sopir taksi yang juga memiliki cerita manis dari investasi saham. Ia bekerja sebagai sopir taksi sejak 2011, rutin mangkal di kantor Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah seorang penumpang taksi menyarankannya untuk datang ke even pameran saham. Dari situlah awal perkenalan Aab di dunia saham.

Aab mulai menggali pengetahuan tentang pasar modal. Ia juga rajin mengikuti kelas-kelas trading. Bermodalkan Rp 3 juta yang ia investasikan, akhirnya ia berhasil menikmati keuntungan hingga Rp 180 juta. Keberhasilannya dalam investasi saham sempat mendapatkan penghargaan dari sebuah acara yang diadakan pelaku bursa.

Aab Abdullah, sopir taksi yang sukses berinvestasi saham

Kisah Aab Abdullah bisa dibaca di sini

 

Apa Yang Bisa Kita Pelajari?

Berkaca dari pengalaman Curt Degerman, Ronald Read, Suherman, dan Aab Abdullah, tidak ada yang tidak mungkin terjadi. Saya yakin kondisi kita lebih baik dari mereka. Kalau mereka dengan segala keterbatasannya saja bisa, kenapa kita yang hidup lebih nyaman dan memiliki lebih banyak sumber daya tidak bisa?

Keterbatasan uang bukan halangan di dalam investasi saham. Sekarang kita sudah bisa membuka rekening saham dengan setoran cukup terjangkau. Justru, investasi di pasar saham akan membantu kita untuk mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik.

Sukses investasi saham bukan soal BISA ATAU TIDAK. Setiap orang bisa sukses berinvestasi saham, pertanyaannya adalah Anda MAU ATAU TIDAK. Mau memulai, belajar, dan tekun berinvestasi saham.

Jika kita bisa tarik benang merahnya, Curt, Read, Suherman dan Aab memiliki kesamaan. Mereka sama-sama mau belajar dan tekun.

Curt Degerman, Ronald Read, Suherman, dan Aab dengan segala keterbatasannya sudah berhasil dalam berinvestasi saham. Sekarang giliran Anda.

Sukses Investasi Saham

Semoga menginspirasi

>> Jangan Lewatkan

Member Rekomendasi saham JurusCUAN cuan senilai apartemen

Segera bergabung ke Rekomendasi Saham JurusCUAN
Sudah dibuktikan oleh member-member lain berhasil memberikan profit