Kisah tentang Turtle Trading menjadi fenomena di dunia keuangan pada tahun 80-an. Kisah nyata ini sampai ditulis oleh dalam dua buku yang menjadi best seller. Salah satunya berjudul The Complete TurtleTrader: How 23 Novice Investors Became Overnight Millionaires ditulis oleh Michael Covel. Buku lainnya The Way of The Turles oleh Curtis Faith. Kisah Turtle Trading bercerita tentang bagaimana sekelompok orang yang tidak berpengalaman, yang disebut sebagai turtle, bisa dilatih menjadi trader sukses. Simak kisah lengkapnya di sini
Awal Mula Turtle Trading
Pada awal tahun 1980an, Richard Dennis dikenal sebagai trader sukses. Ia memiliki julukan "The Prince of The Pit". Ia berhasil membuat modal $5,000 menjadi lebih dari $100 juta. Dennis dan partnernya, William Eckhardt, sering berdiskusi tentang trading. Dennis percaya setiap orang bisa dilatih untuk trading dan bisa menjadi sukses. Sementara Eckhardt lebih percaya bahwa Dennis punya bakat yang menjadikannya bisa profit sebagai trader.
Akhirnya untuk mengakhiri debat, Dennis membuat eksperimen. Ia mencari sekelompok orang untuk diajari cara-cara tradingnya, dan memberi mereka modal untuk trading betulan. Pelatihan Dennis berlansung selama 2 minggu dan diulang-ulang terus. Dia menyebut muridnya sebagai "turtle". Dennis pernah berkunjung ke peternakan kura-kura di Singapura. Ia berpikir bisa mengembangkan trader secara efisien dan cepat seperti kura-kura yang diternakkan.
Dennis memasang iklan di Wall Street Journal dan ribuan orang mengirim aplikasi untuk menjadi muridnya. Hanya 14 orang yang dipilih dalam program "Turtle" gelombang pertama. Tidak ada yang tahu bagaimana kriteria pemilihan murid Dennis tersebut. Beberapa yang dipilih untuk dilatih diantaranya adalah pemain kartu blackjack, desainer gam Dungeons and Dragons, akuntan, MBA dari Harvard, pilot Angkatan Udara AS, dan mantan pianis.
Sistem Trading Para Kura-Kura
Para murid Dennis diajarkan secara khusus bagaimana menerapkan strategi mengikuti trend (trend following). Idenya adalah bahwa "Trend is your friend". Mereka membeli saat breakout dan menjual saat harga mulai berkonsolidasi atau berbalik arah. Sistem trading para turtle sendiri tidak mengandung komponen "ajaib". Pada dasarnya merupakan kombinasi dari sistem breakout dan aturan khusus untuk pengelolaan risiko, termasuk didalamnya posisi sizing, dan sistem piramida.
Hasil Turtle Trading
Pada bulan Januari tahun 1984, setelah periode pelatihan dua minggu berakhir, Dennis memberi masing-masing Turtle account dari uangnya sendiri. Masing-masing mengelola uang mulai dari $ 250.000 sampai $2 juta. Mereka trading di pasar komoditas, futures dan obligasi. Setelah eksperimennya berakhir lima tahun kemudian, para turtle (dari dua kelas) dilaporkan telah mendapatkan akumulasi keuntungan $175 juta. Sejumlah murid Dennis akhirnya terus berkarir sebagai fund manajer yang sukses. Mereka menggunakan sistem trading yang mirip dengan Turtle Trading. Strategi trading Turtle Trading bisa dibaca di buku Panduan Trend Following
Kontroversi Turtle Trading
Walaupun termasuk sukses, tapi kisah Turtle Trading memiliki beberapa kontroversi yang perlu kita ketahui. Tidak semua murid Dennis menghasilkan uang. Beberapa terpaksa dicampakkan di awal program. Richard Dennis dan William Eckhardt menolak untuk diwawancarai tentang hal ini. Beberapa analis juga mendebat keberhasilan Dennis dan murid-muridnya karena mereka trading pada jaman yang enak untuk trading (golden period).
Kesimpulan
Terlepas dari kontroversinya, Richard Dennis telah membuktikan bahwa pemula bisa belajar untuk menjadi trader sukses. Beragam latar belakang para turtle bukan menjadi halangan untuk menjadi trader sukses. Yang penting mau belajar. Kisah Turtle Trading juga memberikan pelajaran untuk disiplin dari sistem trading yang dimiliki. Karena beberapa orang yang menggunakan sistem yang sama bisa menghasilkan profit yang beda. Disiplin pada sistem trading adalah yang memberikan perbedaan antara trader sukses dan yang tidak.
Semoga menginspirasi untuk menjadi trader sukses
