Pemerintah berencana mengenakan bea meterai Rp 10.000 terhadap transaksi saham. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya biaya transaksi trading saham. Siapa saja yang paling terkena dampaknya? Seberapa besar dampaknya? Artikel ini akan membahas tuntas dampak bea meterai terhadap biaya trading saham

Dampak Bea Meterai Terhadap Biaya Trading Saham

Ketentuan Pengenaan Bea Meterai

Sampai artikel ini ditulis, rencana pengenaan bea meterai adalah sbb:

  • Mulai berlaku 1 Maret 2022
  • Bea meterai Rp 10 ribu dikenakan pada dokumen trade confirmation dengan total nilai transaksi per hari di atas Rp 10 juta (gross, tidak termasuk brokerage fee dan levy). Bea meterai akan tercantum pada dokumen trade confirmation.
  • Bea meterai 10 ribu dikenakan pada dokumen konfirmasi penjatahan saham di pasar perdana (IPO) dengan nilai di atas Rp 5 juta

 

Apa Dampak Pengenaan Bea Meterai?

Pengenaan bea meterai pasti akan menambah biaya transaksi jual beli saham. Walaupun terlihat kecil, tetapi biaya tersebut bisa membengkak karena trading saham tidak cuma dilakukan sehari. Beli jual saham umumnya dilakukan berhari-hari. Ujung-ujungnya, penambahan biaya transaksi artinya adalah potensi pengurangan profit dari trading saham

 

Siapa Yang Paling Terdampak Pada Pengenaan Bea Meterai?

Yang paling terdampak pada pengenaan bea meterai adalah mereka yang aktif bertransaksi jual beli saham. Biasanya ini adalah trader saham, terutama day trader, karena memang strateginya adalah jangka pendek. Day trader saham yang aktif bertransaksi setiap hari berarti berpeluang dikenakan bea meterai setiap hari. Misalnya dalam sebulan ada 25 hari bursa, artinya dia akan kena tambahan biaya Rp 250 ribu. Artinya, dia harus mendapatkan tambahan cuan Rp 250 ribu per bulan untuk menutup biaya meterai saja.

Bila dihitung, dalam setahun day trader saham aktif bisa dikenakan biaya meterai Rp 3 juta. Artinya, dia harus mendapatkan tambahan cuan Rp 3 juta per tahun untuk menutup biaya meterai saja. Jumlah yang termasuk lumayan bagi trader ritel.

Selain itu yang paling terdampak pada pengenaan bea meterai adalah trader saham bermodal kecil. Trader saham yang bertransaksi Rp 10 jutaan dan Rp 100 jutaan akan membayar bea meterai yang sama. Boleh dibilang memang agak tidak adil.

Bagi trader yang bertransaksi Rp 10 jutaan, bea meterai Rp 10 ribu itu senilai 0,1% dari nilai transaksi. Sedangkan bagi trader yang bertransaksi Rp 100 jutaan, bea meterai Rp 10 ribu itu senilai 0,01% dari nilai transaksi.

Tapi bagaimana lagi, memang dasar pengenaan meterai kan dihitung dari adanya dokumen transaksi dan minimal nilai transaksi.

Jadi kalau Anda merupakan kombinasi kedua jenis trader di atas, yaitu trader saham bermodal kecil dan aktif bertransaksi, maka Anda adalah yang paling terdampak pada pengenaan bea meterai.

 

Bagaimana Solusi Trading Terkait Pengenaan Bea Meterai?

Yang bisa Anda lakukan adalah:

1. Membatasi nilai transaksi total harian
Jika Anda trader bermodal kecil, perhatikan nilai transaksi total harian. Pastikan tidak diatas Rp 10 juta, supaya tidak kena bea meterai.

2. Mengurangi frekuensi transaksi
Kita bisa mengurangi frekuensi transaksi saham, misalnya dari tiap hari menjadi hanya seminggu sekali. Beli sahamnya dirapel. Hal ini akan mengurangi potensi kena bea meterai secara akumulatif.

3. Memecah transaksi di beberapa sekuritas
Jika memiliki akun di beberapa sekuritas, Anda bisa memecah transaksi, hanya pastikan transaksi di tiap sekuritas di bawah Rp 10 juta. Hal ini memang agak merepotkan, karena harus berkali-kali login dan menggunakan software sekuritas yang berbeda.

4. Tetap pada strategi yang sudah ada
Sebagai trader saham biasanya kita sulit mengganti strategi, apalagi kalau strategi tersebut memang digunakan untuk mengurangi risiko seperti averaging atau diversifikasi. Apakah kita mau mengganti strategi, tapi risikonya menjadi lebih besar, bahkan potensi ruginya lebih besar daripada pengenaan bea meterai? Saya pribadi, tidak terlalu peduli pada pengenaan bea meterai. Apakah merugikan? Tentu saja, pasti ada penambahan biaya. Tetapi jika sudah menjadi peraturan, mau bagaimana lagi. Tinggal kita saja yang menyesuaikan diri. Kalau saya pribadi, tidak akan mengganti strategi trading, tetapi berusaha trading lebih baik lagi. Tujuannya meningkatkan profit yang bisa didapat, sehingga mampu menutup penambahan biaya dari pengenaan bea meterai.

Semoga artikel ini bermanfaat.

>> Jangan Lewatkan

Buka rekening saham

Dapatkan GRATIS sinyal jual beli saham selama setahun, bila membuka rekening saham lewat JurusCUAN dan setor dana minimal Rp 5 juta
Langsung daftar online buka rekening saham di sini