Rasa percaya diri sangat dibutuhkan di bidang pekerjaan apapun. Kepercayaan diri membantu kita melakukan suatu pekerjaan dengan lebih baik dan lancar. Bagaimana cara menjadi orang yang percaya diri? Nah, Anda harus menjadi orang yang RESE. Yang dimaksud di sini bukanlah menjadi orang yang menyebalkan. Tetapi RESE yang dimaksud adalah akronim dari Result, Experience, Skill dan Exercise. Anda juga dapat menggunakan metode ini untuk membangun kepercayaan diri dalam bidang pekerjaan apapun, termasuk untuk interview kerja, dalam trading / investasi dan sebagainya.
Bagaimana Percaya Diri Membantu Trading / Investasi?
Hanya investor atau trader yang percaya diri yang bisa mengeksekusi rencana investasi atau tradingnya dari awal sampai akhir. Tanpa percaya diri, Anda akan mudah:
- gamang menghadapi volatilitas pasar
- harga goyang sedikit jadi bingung
- mudah terpengaruh rumor
- ragu-ragu untuk masuk pasar
- keluar pasar sebelum waktunya
- dan sebagainya.
The Real Confidence
Yang dimaksud kepercayaan diri di dalam artikel ini adalah "the real confidence". Artinya bukan kepercayaan diri semu.
Apa itu kepercayaan diri semu? Adalah trik untuk membuat seakan-akan seseorang menjadi percaya diri. Ini banyak dilakukan para motivacot di dalam seminar-seminar pengembangan diri. Salah satu triknya adalah peserta disuruh berteriak keras-keras dan berulang-ulang: "Saya bisa! Saya bisa! Saya bisa!"
Sepintas memang tindakan ini menimbulkan kepercayaan diri. Tapi cuma sesaat. Karena teriakan itu memicu dopamin yang membuat orang tersebut merasa nyaman. Tapi ya tidak ada yang berubah di orang tersebut. Skillnya tetap sama, kebodohannya tetap sama. Setelah pulang seminar, dopamin habis, ya melempem lagi.
The real confidence hanya bisa didapatkan dari mempraktikkan 4 hal yang akan kita pelajari: RESE (Result, Experience, Skill dan Exercise).
Result (Hasil)
Orang yang melihat hasil positif dari apa yang dilakukannya akan semakin percaya diri.
Orang yang berolahraga, saat melihat otot tubuhnya membesar, "Wah, berhasil." Ia akan makin percaya diri untuk menambah porsi latihannya.
Hal ini jugalah yang sering dimanfaatkan penipu investasi bodong. Penipu investasi bodong biasanya memberi pancingan berupa "hasil investasi". Harapannya korban semakin percaya diri untuk memberikan uang lagi. Setelah itu, baru ditilep semua uangnya.
Trader yang mendapatkan profit dari tradingnya juga cenderung makin percaya diri. Itu berarti strateginya memberikan hasil. Ia tinggal mengulangi strateginya tersebut.
Perlu diingat bahwa hasil di sini tidak hanya berupa hal yang terlihat, tapi hasil yang tidak terlihat juga bisa menghasilkan kepercayaan diri. Contohnya kalau kita ingin membangun kepercayaan diri pada anak. Berilah pujian saat anak melakukan sesuatu, walaupun belum sesuai harapan. Maka ia akan semakin percaya diri dan mau mengulanginya.
Experience (Pengalaman)
Orang yang sudah mengalami sesuatu biasanya lebih percaya diri dibanding orang yang baru pertama kali mengalami.
Investor yang sudah pernah mengalami crash pasar saham tahun 1998, kemudian melihat crash tahun 2020 kemungkinan cuma ngikik kecil. Tapi investor pemula yang baru merasakan pasar saham anjlok, mungkin merasa itu adalah akhir dunia.
Orang yang baru pertama kali menghadapi interview lamaran kerja umumnya gugup luar biasa. Tapi di interview kedua, ketiga dan seterusnya biasanya gugupnya berkurang. Walaupun hasil interview sebelumnya ditolak, tapi di interview berikutnya lebih lancar.
Jadi kalau mau lebih percaya diri: lakukan. Entah apapun hasilnya, Anda akan lebih berpengalaman dan lebih percaya diri.
Skill (Ketrampilan)
Orang yang percaya diri selalu memiliki minimal satu ketrampilan yang dikuasai. Biasanya orang akan cenderung lebih mudah dan percaya diri membicarakan keahliannya daripada hal lain. Yang penting adalah kita mau belajar tentang bidang tersebut.
Investor misalnya belajar ketrampilan seperti Analisis Fundamental, sedangkan trader belajar Analisis Teknikal. Saya bisa bicara panjang lebar tentang kedua hal tersebut. Tapi di bidang lain mungkin saya irit bicara, karena ya memang tidak tahu.
Sebelum ramai terbongkarnya kasus penipuan robot trading abal-abal seperti Net89, DNA Pro dan ATG, saya sudah berkali-kali membahasnya. Di dalam berbagai kesempatan, dengan percaya diri saya mengatakan tradingnya palsu atau rekayasa. Hal ini karena saya tahu tentang trading luar dalam, sehingga bisa mengatakan demikian.
Misalnya Anda ingin percaya diri dalam wawancara, tentunya harus mengetahui skill dalam menjawab pertanyaan, cara berbicara, cara bersikap, mengantisipasi pertanyaan dan sebagainya. Tanpa mengetahui semua itu ya Anda akan cenderung ragu dalam bertindak.
Exercise (Latihan)
Ketrampilan yang didapat harus dilatih untuk menumbuhkan kepercayaan diri yang lebih besar. Orang yang sudah berlatih biasanya lebih percaya diri daripada orang yang cuma mengetahui teori. Repetisi akan membantu kita melakukan ketrampilan dengan lebih sempurna.
Trader yang sudah berlatih dengan demo account pun biasanya jauh lebih percaya diri, walaupun mungkin nanti di akun real belum tentu profit.
Misalnya Anda akan melakukan wawancara kerja, sebelumnya disarankan melakukan latihan terlebih dahulu. Minta bantuan teman untuk membantu jadi pewawancara. Kalau perlu direkam dan dipelajari nanti.
Bagaimana Percaya Diri Terbentuk?
Percaya diri tidak terbentuk langsung tinggi, tapi bertahap. Seiring semakin dikuasainya ketrampilan, latihan keras, adanya hasil positif, dan bertambahnya pengalaman, percaya diri akan makin terbentuk. Tahap demi tahap. Perlu proses, bukan instan.
Biasanya pembentukan percaya diri terjadi dalam suatu siklus:
- Pertama, kita harus memiliki ketrampilan di bidang tersebut (Skill)
- Kedua, kita harus melatih ketrampilan tersebut (Exercise)
- Ketiga, jika kita mendapatkan hasil positif, maka kepercayaan diri akan bertambah (Result)
- Keempat, semakin banyak pengalaman, kepercayaan diri akan meningkat (Experience)
- Dari pengalaman, kita bisa mempertajam atau memperbarui ketrampilan tersebut
- Demikian seterusnya
Semoga artikel ini menginspirasi