- Details
- Written by: Desmond Wira
- Category: Investasi
Banyak orang menunda untuk melakukan investasi di pasar saham. Penyebabnya macam-macam. Ada yang kurang mengerti tentang investasi, dan ada pula yang merasa belum memiliki uang yang cukup. Seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan hidup, semakin tertunda pula niat untuk melakukan investasi. Padahal, semakin lama kita menunda untuk melakukan investasi saham, justru yang rugi adalah kita sendiri. Mengapa demikian? Baca artikel ini untuk mengetahuinya.
- Details
- Written by: Desmond Wira
- Category: Investasi
Persepsi investor terhadap kondisi pasar saham ketika berada di tahun politik, yaitu tahun dimana berlangsung Pemilu (Pemilihan Umum) cukup bervariasi. Ada yang memandang positif, karena pemilu bisa memicu pertumbuhan ekonomi. Tetapi, tidak sedikit investor yang berpendapat bahwa pemilu berpotensi menimbulkan ketidakpastian, terutama bila terjadi kekacauan. Apa sebenarnya yang terjadi pada pasar saham di tahun Pemilu? Simak lebih lanjut
- Details
- Written by: Desmond Wira
- Category: Investasi
Banyak pertanyaan yang diajukan masyarakat waktu mereka hendak membuka rekening saham. Tetapi yang paling sering adalah menanyakan: Apakah berinvestasi saham itu aman? Apabila saya menyetor dana, apakah dana tersebut aman? Jika saya sudah membeli saham, apakah saham tersebut tidak akan disalahgunakan oleh orang lain? Selama ini, keraguan masyarakat kerap muncul karena khawatir akan dana investasi milik mereka akan disalahgunakan oleh sekuritas atau broker. Namun, sekarang berinvestasi saham itu termasuk pilihan investasi yang aman, karena pemerintah telah memberikan berbagai perlindungan bagi investor saham.
- Details
- Written by: Desmond Wira
- Category: Investasi
Di pasar saham, jumlah investor ritel atau investor individu cuma secuil dibandingkan dengan seluruh jumlah penduduk. Menurut data, di tahun 2013 jumlah investor individu yang masuk ke pasar saham hanya 400 ribu orang. Berarti ini cuma 0,16% dari 241 juta penduduk. Angka ini masih terlalu minim jika dibandingkan dengan India, misalnya, yang sudah mencapai 50 juta investor ritel. Mengapa demikian kecil? Salah satu penyebabnya adalah masyarakat kita tidak akrab dengan investasi, sehingga tidak merasakan bahwa investasi adalah keharusan dan kebutuhan.