Sepanjang minggu lalu, pasar saham berkonsolidasi. Sempat naik naik tajam di level 7.324 sebelum akhirnya ditutup di level 7.166, naik tipis dibanding penutupan minggu sebelumnya di 7.154. Secara teknikal IHSG di fase uptrend dalam jangka pendek. Bagaimana pergerakan IHSG selanjutnya? Akankah mampu menguat atau malah terkoreksi? Simak ulasan lengkap Analisis Teknikal IHSG terbaru di sini. Gambar di bawah adalah grafik IHSG sampai hari Jumat 24 Januari 2025
Kondisi Pasar Saham Saat Ini
IHSG terlihat berkonsolidasi. Moving Average periode pendek di atas periode panjang. RSI bergerak relatif naik. Dari kondisi teknikal, terlihat IHSG di fase uptrend dalam jangka pendek.
Sementara bursa saham AS menguat. Indeks Dow Jones berada di level 44.424, naik dibanding penutupan minggu sebelumnya di 43.487. Sedangkan indeks S&P500 di level 6.101, naik dibanding penutupan sebelumnya di 5.996.
Kalender Ekonomi Minggu Ini
Minggu ini tidak banyak rilis data dan kejadian ekonomi penting. Berikut adalah kejadian dan data ekonomi dalam minggu ini:
- Senin 27 Januari 2025 : Data manufaktur China
- Selasa 28 Januari 2025 : Pernyataan Ketua SNB Schlegel, Data keyakinan konsumen AS
- Rabu 29 Januari 2025 : Pernyataan Gub BOE Bailey, Suku bunga Kanada, Suku bunga AS, Pernyataan Fed
- Kamis 30 Januari 2025 : Suku bunga Eropa, Data GDP AS, Data klaim pengangguran AS, Pernyataan ECB
- Jumat 31 Januari 2025 : Data inflasi Jerman, Data GDP Kanada, Data indeks harga PCE AS
Analisis IHSG Terkini
Pada minggu lalu pasar saham berkonsolidasi. Sempat naik hingga 7.324, tapi akhirnya IHSG ditutup di level 7.166
Secara teknikal IHSG di fase uptrend dalam jangka pendek. Namun saat ini sentimen negatif masih cukup dominan:
Sentimen positif:
- BI menurunkan suku bunga dari 6,00% menjadi 5,75%
- Rupiah menguat menjadi Rp 16.137
- Antisipasi investor terhadap rilis laporan keuangan tahunan 2024 yang kemungkinan masih relatif baik
Sentimen negatif:
- Investor asing mulai membukukan net sell besar terutama di saham blue chip termasuk BBCA
- Potensi trade war AS-China yang berpotensi merugikan Indonesia. Untuk sementara Trump masih menunda penerapan tarif. Terakhir Trump menerapkan tarif 25% pada Kolombia, karena isu imigran.
- Bursa saham dunia terkoreksi cukup tajam, seiring jatuhnya saham teknologi AS karena rilis DeepSeek AI dari China. Rilis open source AI diperkirakan akan membuat disrupsi di market AI. Perusahaan AI komersial berpotensi dipaksa untuk menurunkan harganya, berakibat pada turunnya laba perusahaan.
Sementara ini pasar saham Indonesia masih libur. Menurut saya, pasar saham saat buka nanti berpotensi mengikuti pelemahan bursa saham dunia. lebih cenderung bergerak dalam pola konsolidasi sampai koreksi, setelah kenaikan tajam sebelumnya. Disarankan lebih berhati-hati dalam bertransaksi saham dalam waktu dekat ini.
Perhatikan level 7.029 sebagai support terdekat. Waspada jika tembus level support ke bawah. Berpotensi menguji level 6.956
Jika ternyata bergerak ke atas, berpotensi menguji level resistance 7.324. Jika tembus resistance ke atas, berpotensi mencoba level 7.530
Rekomendasi Saham Secara Umum
- Rekomendasi bagi trader saham: SHORT TERM TRADING
IHSG uptrend dalam jangka pendek. Bisa trading jangka pendek pada saham-saham tertentu. Tetap safe trading. - Rekomendasi bagi investor saham: SELL
Dalam jangka menengah IHSG fase downtrend. Disarankan mengurangi porsi saham
Rekomendasi di atas adalah rekomendasi saham secara umum. Jika ingin mendapatkan sinyal jual beli saham yang lebih spesifik, Anda bisa menggunakan layanan rekomendasi saham dari JurusCUAN.com yang dikirimkan langsung real time ke smartphone Anda. |